Kalau bicara soal kependudukan ada empat hal yang harus
diperhatikan, yakni kualitas penduduk, kuantitas, mobilitas dan database serta
administrasi kependudukan.
Mengutip laporan UNFPA, IB Permana mengemukakan pada 31
Oktober mendatang diperkirakan jumlah penduduk dunia mencapai tujuh miliar
orang. Ini perkiraan badan PBB yang menangani masalah kependudukan (UNFPA).
UNFPA juga menyebutkan tahun ketika penduduk dunia mencapaI
kelipatan satu milira, yaitu pada 1804 jumlah penghuni bumi sebanyakl satu
miliar orang, pada 1927 menjadi dua miliar, kemudian pada1959 mencapai tiga
miliar.
Jumlah empat miliar terjadi pada 1974, sedangkan pada 1987
bertambah menjadi lima miliar. Sementara itu pada 1999, tahun ketika angka enam
miliar teramati oleh PBB, jumlah penduduk sebesar enam miliar. Dan 2011 ini
sudah menjadi tujuh miliar.
Orang Bali yang selalu mengenakan peci warna hitam ini
mengemukakan, soal kuantitas, penduduk Indonesia terbanyak nomor empat di dunia
setelah Republik Rakyat Tiongkok, India, dan Amerika Serikat.
Sementara laju pertumbuhan penduduk (LPP) meski sempat
turun dari 2,34% pada masa lalu menjadi 1,47 pada tahun 2000, namun pada 2010
sesuai hasil Sensus Penduduk 2010 kembali naik menjadi 1,49%.
“Kalau kualitas penduduknya seperti Amerika tidak apa-apa,
meski negara tersebut di urutan tiga,” tambah IB Permana yang terpaksa
meninggalkan tempat acara karena harus terbang ke Medan.
Kualitas penduduk Indonesia juga masih memprihatinkan,
karena kalau dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM), menduduki urutan
peringkat bawah, yakni 108 dari sekitar 180 negara.
Sementara untuk mobilitas, persebaran penduduk Indonesia
juga belum merata, meskipun perbandingan penduduk di Jawa dan luar Jawa kian
‘bagus’ yakni 70 dibanding 30 menjadi sekarang di Jawa tinggal 58%.
Di bidang administrasi kependudukan juga tengah dibenahi,
sehingga kasus-kasus KTP ganda tidak ada lagi
Sumber
: Menkokesra.go.id
0 comments:
Post a Comment