Bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia yang semakin
meningkat tentunya hal ini menimbulkan banyak dampak positif maupun negatif.
Dampak pertumbuhan penduduk tersebut antara lain:
1. Pertambahan Penduduk dan Lingkungan Pemukiman
Pertambahan penduduk Indonesia yang
tidak terkendali lagi dapat menyebabkan lahan permukiman yang semakin hari
semakin sempit. Pertambahan penduduk secara berlebihan di kota terutama yang
berasal dari urbanisasi menyebabkan daya dukung dan daya tampung kota menjadi
semakin menurun, salah satunya adalah berkurangnya lahan untuk permukiman.
Akibat dari kurangnya lahan untuk permukiman maka dibutuhkan penambahan ruang
dan lahan. Penambahan ruang dan lahan yang tidak memungkinkan lagi di dalam
kota menyebabkan terjadinya pelebaran luas ke arah pinggir kota/belakang kota
(hinterland). Hal seperti itu yang terjadi di DKI Jakarta, dan berkembang ke
arah pinggiran termasuk daerah Depok. Akibat perluasan tersebut, maka daerah
seperti kota Depok dapat dikatakan sebagai daerah suburban bagi kota Jakarta.
Ditambah dengan dampak urbanisasi menimbulkan pelbagai bentuk penurunan
kualitas lingkungan kota, terutama tata ruang yang tidak memenuhi syarat,
terbentuk daerah kumuh, bertambahnya jumlah sampah, meningkatnya pencemaran
perairan dan tanah oleh limbah domestik. Urbanisasi juga mengakibatkan
menurunnya estetika, menimbulkan ancaman terhadap peninggalanpeninggalan
historis, menyempit/berkurangnya ruang terbuka, taman kota, lapangan olah raga,
dan rekreasi. Semakin banyak penduduk yang bermigrasi ke kota, maka semakin
sempit kota yang mereka singgahi. Lingkungan permukiman yang mereka dirikan
sudah tidak layak huni karena berada di bantaran rel kereta api, kolong –
kolong jembatan, emperan toko, bantaran sungai yang mencemari air, dan lain –
lain. Oleh sebab, pemerintah harus bertindak tegas dengan masalah kependudukan
yang semakin lama semakin mengkhawatirkan. Kalau tidak segera di atasi maka
akan menimbulkan masalah yang sangat panjang.
2. Pertumbuhan Penduduk dan Penyakit yang Berkaitan dengan Lingkungan
Hidup
Seiring dengan bertambahnya penduduk
Indonesia maka negeri ini akan banyak menghadapi masalah, seperti : tata ruang
kota yang jelek, sanitasi air limbah rumah tangga semakin parah, dan banyak
bermunculan penyakit – penyakit. Wilayah kawasan kumuh menurut Bank Dunia
(1999) merupakan bagian yang terabaikan dalam pembangunan perkotaan. Hal ini
ditunjukkan dengan kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan
penduduk yang tinggi, kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak
memenuhi syarat serta minimnya fasilitas pendidikan, kesehatan dan sarana
prasarana sosial budaya. Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak
terbendungnya arus urbanisasi.
Di saat banjir, lingkungan yang kumuh sering terjangkit penyakit seperti : malaria, demam berdarah, gatal –gatal, penyakit kulit, dan sebagainya. Di karenakan pada saat banjir, selokan – selokan yang ada di permukiman kumuh tersumbat oleh sampah yang mereka buang sendiri dan tata ruang kota yang kurang baik. Selain itu banyaknya wilayah hijau di perkotaan sekarang beralih fungsi sebagai bangunan – bangunan pencakar langit, mal – mal yang banyak. Sehingga daya serap air di wilayah perkotaan sangat sedikit. Dengan sedikitnya air yang di serap di wilayah tersebut maka terjadilah genangan air yang semakin lama semakin membesar dengan terjadinya hujan. Dengan terjadinya bencana banjir, maka datang lagi bencana selanjutnya yaitu penyakit yang menjadi wabah paling ampuh saat banjir. Banyaknya wabah penyakit yang di jangkit oleh masyarakat saat banjir, itu semua sangat menggangu kesehatan masyarakat. Karena air banjir membawa berbagai macam penyakit yang sebagian besar di sebarkan oleh tikus dan nyamuk. Oleh sebab itu, Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan permukiman kumuh adalah:
. Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh di Kota Denpasar.
2. Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban umum, program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman kumuh
3. Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
Di saat banjir, lingkungan yang kumuh sering terjangkit penyakit seperti : malaria, demam berdarah, gatal –gatal, penyakit kulit, dan sebagainya. Di karenakan pada saat banjir, selokan – selokan yang ada di permukiman kumuh tersumbat oleh sampah yang mereka buang sendiri dan tata ruang kota yang kurang baik. Selain itu banyaknya wilayah hijau di perkotaan sekarang beralih fungsi sebagai bangunan – bangunan pencakar langit, mal – mal yang banyak. Sehingga daya serap air di wilayah perkotaan sangat sedikit. Dengan sedikitnya air yang di serap di wilayah tersebut maka terjadilah genangan air yang semakin lama semakin membesar dengan terjadinya hujan. Dengan terjadinya bencana banjir, maka datang lagi bencana selanjutnya yaitu penyakit yang menjadi wabah paling ampuh saat banjir. Banyaknya wabah penyakit yang di jangkit oleh masyarakat saat banjir, itu semua sangat menggangu kesehatan masyarakat. Karena air banjir membawa berbagai macam penyakit yang sebagian besar di sebarkan oleh tikus dan nyamuk. Oleh sebab itu, Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan permukiman kumuh adalah:
. Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh di Kota Denpasar.
2. Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban umum, program sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman kumuh
3. Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4. Sosialisasi kebijakan
pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali permukiman kumuh perlu
lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok masyarakat di permukiman kumuh.
5. Perlu dilakukan studi lanjutan untuk menggali informasi yang lebih luas terkait dengan penataan kembali lingkungan permukiman kumuh.
5. Perlu dilakukan studi lanjutan untuk menggali informasi yang lebih luas terkait dengan penataan kembali lingkungan permukiman kumuh.
3. Pertumbuhan Penduduk dan Tingkat
Pendidikan
Seiring bertambahnya penduduk yang tidak
terkontrol mengakibatkan adanya masalah-masalah sosial,salah satunya adalah
tingkat pendidikan.Pada Negara-negara berkembang pendidikan merupakan masalah
yang serius.Diketahui bahwa tingkat pendidikan pada Negara-negar berkembang masih
relative rendah,Sehingga penduduk kurang mengetahui keadaan-keadaan sosial bagi
kehidupan masyarakat.Umumnya penduduk yang pendidikannya relative rendah ,pada
suatu ketika jika membentuk suatu keluarga mereka mempuyai banyak
anak,sedangkan anak-anak tersebut belum tentu mendapat pendidikan yang layak.
Hal ini menjadi factor mereka untuk
berpindah wilayah,terutama ke kota-kota besar.Biasanya mereka mendengar bahwa
dikota itu adalah tempat mencari rezeki yang baik.Bila melihat tingkat
pendidikan di kota,pendidikan disana sudah relative tinggi,dalam arti kata jika
penduduk dari desa mencari pekerjaan,sudah agak sulit karena dikota yang
diutamakn adalah pendidikan minimalnya setingkat sekolah menengah
atas.kenyataanya adalah ketika penduduk tersebut tidak mendapat pekerjaan
mereka mesih tetap bertahan di wilayah itu yang menimbulkan masalah-masalah
sosial bagi wilayah perkotaan.
0 comments:
Post a Comment